Tensions
Seperti Freud dan Jung, Sullivan (1953b) melihat kepribadian sebagai sistem energi. Energi bisa eksis sebagai Tension (secara potensial sebagai tindakan) atau sebagai tindakan itu sendiri (Energy Transformation). Energy Transformation merubah tension menjadi perilaku covert atau overt dan bertujuan memuaskan kebutuhan dan mengurangi anxiety. Tension adalah potensialitas untuk action yang mungkin atau tidak mungkin dialami dalam kesadaran. maka, tidak semua tension dirasakan secara sadar. Banyak tension, seperti anxiety, premonitions, drowsiness, kelaparan dan sexual excitement adalah setidaknya distorsi parsial dari kenyataan. Sullivan mengenali dua macam tension: need dan anxiety. Need biasanya adalah hasil dari action yang produktif, dimana anxiety mengarah ke perilaku nonproduktif atau disintegratif.
a) Needs
Need adalah tension yang dibawa oleh ketidakseimbangan biologikal antara seseorang dan lingkungan physiochemical, di dalam dan diluar organisme. Kebutuhan adalah episodik - begitu dipuaskan, mereka secara sementara kehilangan kekuatan, tapi setelah beberapa waktu, mungkin muncul lagi. Walau kebutuhan-kebutuhan ini awalnya memiliki komponen biologis, banyak yang berawal dari situasi interpersonal.
Interpersonal need paling dasar adalah tenderness. Seorang bayi mengembangkan kebutuhan untuk menerima tenderness dari perawat utamanya (disebut oleh Sullivan sebagai "the mothering one"). Tidak seperti beberapa kebutuhan lainnya, tenderness membutuhkan tindakan dari setidaknya dua orang. Contohnya, kebutuhan seorang bayi untuk menerima tenderness mungkin diekspresikan sebagai tangisan, senyuman, atau coo, dimana kebutuhan sang ibu untuk memberikan tenderness mungkin dirubah menjadi sentuhan, fondling, atau holding. Dalam contoh ini, kebutuhan untuk tenderness dipenuhi melalui penggunaan mulut bayi dan tangan ibunya.
Tenderness adalah general need karena berhubungan dengan kebaikan hidup seseorang. General need, yang mungkin mencakup oksigen, makanan dan air, berlawanan dengan zonal needs, yang muncul dari area tertentu dalam tubuh. Beberapa area dalam tubuh sangatlah instrumental untuk memuaskan general need dan zonal need. Contohnya, mulut memuaskan general need dengan mengkonsumsi makanan dan oksigen tapi juga memenuhi zonal need untuk aktivitas oral. juga, tangan mungkin dipakai untuk memenuhi general need untuk tenderness, tapi bisa juga digunakan untuk memenuhi zonal need untuk aktivitas manual. juga, zona tubuh lainnya, seperti anus dan alat kelamin, bia dipakai untuk memenuhi kedua kebutuhan tersebut.
Pada awal kehidupan, berbagai zona dalam tubuh mulai memiliki peran yang signifikan dan berkesinambungan dalam relasi interpersonal. Sambil memenuhi kebutuhan untuk makanan, air dan lainnya, seorang bayi mengeluarkan lebih banyak energi dari yang diperlukan, dan kelebihan energi ini dirubah menjadi model karakteristik perilaku yang konsisten, yang disebut dynamism oleh Sullivan.
b) Anxiety
Jenis kedua dari Tension, Anxiety, berbeda dari tension need dalam arti bahwa anxiety adalah disjunctive, lebih diffuse dan rancu, dan tidak membutuhkan tindakan konstan untuk memenuhi kebutuhannya. Kalau seorang bayi kekurangan makanan (sebuah need), tindakannya pun jelas; tapi kalau mereka anxious, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk membebaskan dari anxiety tersebut.
Dari manakah asal mula anxiety? Sullivan (1953b) mempostulasikan bahwa anxiety dintransfer dari orang tua ke bayi melalui proses yang disebut empati. Anxiety dalam the mothering one pasti menyebabkan anxiety pada bayinya. Karena semua ibu memiliki sejumlah anxiety ketika mengurus bayinya, semua bayi menjadi anxious hingga tingkat tertentu.
Seperti seorang bayi yang tidak bisa mengurangi anxiety, orang tua juga tidak memiliki kemampuan efektif untuk mengurangi anxiety si bayi. Berbagai tanda anxiety atau insecurity oleh bayi kemungkinan berujung dengan upaya orang tua untuk memenuhi kebutuhan bayi. Contohnya, seorang ibu mungkin memberi makan bayinya yang anxious dan menangis karena ia menyalah artikan anxiety dengan kelaparan. Kalau bayi ragu untuk menerima susu, ibunya mungkin menjadi lebih anxious sendirinya, yang kemudian menghasilkan lebih banyak anxiety di dalam bayi. Akhirnya, anxiety bayi tersebut mencapai tahap dimana ia mengganggu dengan mengenyot dan menelan. Anxiety, kemudian, beroperasi berlawanan dengan tension need dan sebagai akibatnya, menghalangi need dari terpuaskan.
Anxiety memiliki efek delesi pada orang dewasa juga. Anxiety adalah kekuatan disruptif paling utama yang menghalangi perkembangan relasi interpersonal yang sehat. Sullivan (1953b) menghubungkan anxiety yang parah dengan hantaman di kepala. Anxiety membuat orang tidak mampu belajar, menghalangi ingatan, menyempitkan persepsi dan menghasilkan amnesia lengkap. Anxiety unik diantara tension dalam arti bahwa anxiety mempertahankan status quo bahkan pada keseluruhan kekurangan orang. Dimana Tension lainnya menghasilkan tindakan yang mengarah pada peredaan, anxiety menghasilkan perilaku yang (1) menghindari orang dari belajar dari kesalahan, (2) membuat orang mengejar keinginan yang kekanak-kanakan untuk perasaan aman, dan (3) secara umum menjamin bahwa orang tidak akan belajar dari pengalaman.
Sullivan mengatakan bahwa anxiety dan kesepian adalah unik diantara semua pengalaman karena bersifat tidak diinginkan dan tidak diharapkan. Karena anxiety bersifat menyakitkan, orang-orang memiliki tendensi alami untuk menghindari hal tersebut, dan akhirnya memilih keadaan euphoria, atau keadaan dimana tidak ada tension sama sekali Sullivan (1954) merangkum konsep ini dengan mengatakan secara sederhana bahwa "Adanya anxiety jauh lebih parah daripada ketiadaan anxiety."
Sullivan membedakan anxiety dari rasa takut dalam beberapa cara yang penting. Pertama, Anxiety biasanya berawal dari situasi interpersonal yang kompleks dan hanya diwakili secara rancu dalam kesadaran; rasa takut bisa dengan lebih jelas diidentifikasi dan sumbernya dapat ditentukan dengan jelas. Kedua, anxiety tidak memiliki nilai positif. Hanya bila dirubah menjadi tension lain (amarah, atau takut contohnya) baru bisa dirubah menjadi tindakan yang menguntungkan. Ketiga, anxiety menghalangi pemenuhan need, dimana rasa takut kadang membantu orang memenuhkan beberapa jenis needs. Oposisi terhadap pemenuhan pemuasaan need diekspresikan dalam kata-kata yang bisa dianggap sebagai definisi Sullivan tentang anxiety: "Anxiety adalah sebuah tension yang berlawanan dengan tension need dan berlawanan dengan tindakan yang sesuai untuk meredakannya." (Sullivan, 1953b, P.44).
Daftar Pustaka
Mavis hetherington, E. Ross D. Parke. 1991. Child Psychology A cotemporary View Point. Boston : Mcgraw – Hill College.
Soemadi, S. Pengantar Psikologi Sosial 1. Jajasan Penerbit Fak. Psikologi, Yogyakarta, 1968.
www.wikipedia.com/sullivan . di akses pada : 26 November 2010.
www.edpsycinteractive.org/topics/intimacy/sullian.html . di akses pada : 26 November 2010.
No comments:
Post a Comment