NAMA : RIZKY FAJAR
KELAS : 2 PA 03
NPM : 16509521
Teori Psikoanalisis
Teori ini menurut Freud memandang pembentuk kepribadian dan sikap seseorang dipengaruhi oleh model kepribadian yang saling berhubungan dan menimbulkan ketegangan model kepribadian tersebut adalah : Id, Ego dan Super Ego.
Id adalah factor keinginan yang timbul dari naluri dan insting untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia. Id akan menimbulkan energi yang menyebabkan tingginya tegangan untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia. Ketika energi Id memuncak muncullah Ego. Ego adalah aspek psikologis manusia yaitu kognitif dan intelektual tujuan ego adalah mencari objek yang tepat dan realistic untuk mereduksi tegangan dari Id. Superego adalah aspek sosiologis dari kepribadian berupa hubungan keinginan dari id dengan norma atau peraturan yang ada di masyarakat.
Meninjau kesehatan mental menurut psikoanalisis
Id menimbulkan keinginan besar seperti keinginan seksual, kasih sayang, kebutuhan untuk hidup, dan lain lain. Lalu ego mencari penyaluran realistis untuk mereduksi tegangan dari id. Seperti mencari lawan jenis untuk berhubungan seksual, berusaha mencari kebutuhan hidup dan lainnya. Disaat ego sudah menemukan penyalurannya lalu muncul superego yaitu suara hati yang menilai apakah tindakan yang akan kita lakukan sesuai dengan aturan atau norma yang ada di masyarakat dan apakah bias diterima oleh banyak orang.
Jika seseorang terlalu menuruti naluri Id yang dia rasakan dan tidak menghiraukan ego dan superego yang ada maka orang tersebut dapat melakukan hal yang dianggap abnormal dan orang tersebut dapat dinilai tidak memiliki mental yang sehat.
Contoh : seorang pria yang memiliki hasrat seksual yang besar lalu dia mencari penyaluran realistis namun ia tidak mempunyai istri ataupun kekasih. Disaat hasratnya semakin besar dia tidak mempunyai mekanisme pertahanan ego yaitu ego menempuh cara ekstrim untuk menghilangkan tekanan kecemasan berlebihan dari id dengan cara rasionalisasi, menggantikan keinginan dengan yang tidak berbahaya, atau menyublimasi keinginan tersebut. Disaat pertahanan ego tidak bekerja maka id akan semakin besar lalu hasrat seksual itu akan di salurkan tanpa berpikir lagi maka timbullah perilaku menyimpang seperti pemerkosaan, manstrubasi, atau perilaku seks bebas.
Teori Behavioristik ( Pembelajaran )
Behaviorisme merupakan orientasi teoritis yang didasarkan pada premis bahwa psikologi ilmiah harus berdasarkan studi yang teramati. Teori ini dicetuskan oleh John B. Watson.adapun teori ini terbagi atas 2 bagian yaitu:
1. Teori kepribadian Klasikal.
Kepribadian ini dicetuskan oleh Juan Petrovich Pavlov yaitu tingkah laku manusia di pengaruhi oleh respon yang alami atau respon yang reflektif, yang oleh Pavlov disebut respon yang tidak terkondisi yang disingkat UCR. Dan ada juga respon yang di kondisikan untuk menghasilkan perilaku tertentu. Stimulus yang tidak terkondisi disebut UCS.
2. Teori Kepribadian Operan.
Yaitu dicetuskan oleh Skinner yang membagi tingkah laku dalam 2 tipe yaitu: responden dan operan. Tingkah laku responden adalah respon atau tingkah laku yang dibangkitkan atau dirangsang oleh stimulus tertentu. Tingkah laku responden ini wujudnya refleks. Tingkah laku responden ini ternyata dapat dibentuk melalui proses conditioning atau belajar. Tingkah laku ini bergantung pada reinforcement dan secara langsung merespon stimulus yang bersifat fisik.Tingkah laku operan adalah respon atau tingkah laku yang bersifat spontan tanpa stimulus yang mendorongnya secara langsung. Tingkah laku ini ditentujan atau dimodifikasi oleh reinforcement yang mengikutinya..
Menurut Skinner reinforcement dapat terdiri dari 2 cara: positif dan negatif, yang positif ini sinonim dari “reward” ( penghargaan ), sementara yang negative memainkan peranan dalam perkembangan kecenderungan - kecenderungan untuk menghindar.
Meninjau kesehatan mental menurut Humanistik
Psikologi behavioristik menganggap perilaku manusia karena hasil dari belajar selama hidupnya. Perilaku yang mencerminkan mental yang sehat menurut behavioristik adalah jika ia dapat mengaplikasikan pengalamannya dalam menghadapi masalah yang ia hadapi dengan baik. Tapi jika manusia itu tidak dapat menggunakan hasil belajarnya dengan baik dan justru semakin terjerumus dalam masalah lalu menimbulkan perilaku atau pikiran yang tidak sesuai serta keputusasaan maka orang itu tersebut dianggap terganggu kesehatan mentalnya.
Manusia juga belajar melalui lingkungan sekitarnya jika ia belajar dengan orang yang salah dan lingkungan yang salah maka akan menghasilkan perilaku yang salah juga.
Teori Humanistik.
Psikologi humanistik mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang menekankan keunikan manusia. Psikologi humanistik manusia adalah makhluk kreatif, yang dikendalikan oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri bukan pada kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Abraham Maslow menekankan pada teori motivasinya yaitu :
1) Kebutuhan-kebutuhan fisiologis.
2) Kebutuhan-kebutuhan rasa aman.
3) Kebutuhan-kebutuhan rasa cinta dan memiliki.
4) Kebutuhan akan penghargaan.
5) Kebutuhan akan aktualisasi diri.
Meninjau kesehatan mental menurut Humanistik
Dari kebutuhan di atas manusia memiliki motivasi yang mempengaruhi sikapnya. Motivasi menimbulkan perilaku. Sesuai dengan keyakinan humanistik bahwa manusia unik maka untuk memenuhi kebutuhan manusia melakukan hal – hal yang berbeda, kreatif dan bebas dari segala tekanan dari luar. Dalam mengambil keputusan individu yang sehat juga menggunakan segala aspek psikologisnya seperti emosional dan intelegensinya dan tidak terburu – buru. Hal tersebut merupakan ciri dari orang yang memiliki jiwa yang sehat
Dan kesehatan mental menurut humanistik adalah setiap manusia memiliki caranya masing - masing untuk mengatasi gangguan mentalnya dan bagaimana manusia melakukan hal yang berbeda – beda dalam menghadapi berbagai tekanan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan mental.
Kesimpulan
Kesehatan mental mempunyai definisi, penyebab dan pendekatan berbeda – beda pada setiap teori – teori psikologi yaitu teori psikoanalisa, teori behavioristik dan humanistik.
Psikoanalisa dalam aliran ini menyatakan bahwa sebagian besar apa yang manusia lakukan dan pikirkan berasal dari keinginan dan dorongan yang timbul dari kebutuhan biologis. Ganguan kesehatan mental menurut psikoanalisa dipengaruhi oleh munculnya kebutuhan biologis yang tidak terpenuhi dan akhirnya menimbulkan ketegangan.
Teori behavioristik menyatakan bahwa perilaku manusia karena hasil dari belajar selama hidupnya. Kesehatan mental menurut behavioristik adalah bagaimana individu belajar dalam kehidupanna dan untuk menghadapi penyebab penyebab gangguan mental.
Teori humanistik menyatakan bahwa setiap manusia unik. Manusia adalah makhluk kreatif, yang dikendalikan oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri bukan pada kekuatan-kekuatan ketidaksadaran. Kesehatan mental menurut humanistik adalah sesuai dengan keyakinan humanistik bahwa manusia unik maka untuk memenuhi kebutuhan manusia melakukan hal – hal yang berbeda, kreatif dan bebas dari segala tekanan dari luar dan bagaimana manusia melakukan hal yang berbeda – beda dalam menghadapi berbagai tekanan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan mental.
Kesehatan Mental Menurut Allport
A. Pendekatan Allport terhadap kepribadian
Individu – individu yang sehat yang berfungsi pada tingkat rasional dan sadar, menyadari kekuatan – kekuatan yang membimbing mereka dan dapat mengontrol kekuatan – kekuatan itu juga. Orang – orang yang sehat bebas dari masa lampau. Orang – orang yang sehat dibimbing dan di arahkan oleh masa sekarang dan oleh intensi – intensi kea rah masa depan dan antisipasi – antisipasi masa depan. Pandangan orang yang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa – peristiwa kontemporer yang akan dating dan tidak mundur kembali kepada peristiwa – peristiwa masa kanak - kanak .
B. Motivasi Pada Pribadi Yang Sehat
Orang yang sehat didorong kedepan oleh suatu visi masa depan dan visi itu dengan tujuan – tujuan khusus mempersatukan kepribadian dan membawa orang itu kepada tingkat – tingkat tegangan yang bertambah.
Motivasinya lebih kepada mencari kepuasaan yang lebih tinggi tingkatannya setelah salah satu tujuan telah terpenuhi. Contoh : kita kebutuhan biologis sudah terpenuhi maka individu tersebut akan mencari lagi sesuatu yang baru yang dapat memuaskannya.
C. Kriteria kepribadian yang sehat :
1. Perluasan Diri Sendiri
Orang menjadi matang, dia mengembangkan perhatian – perhatian di luar diri.
2. Hubungan Diri Yang Hangat Dengan Orang – Orang lain
Orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman – keintiman atau cinta serta simpati dan empati terhadap orang lain.
3. Keamanan Emosional
Kepribadian yang sehat mampu menerima semua segi dari apa yang ada pada diri mereka, termasuk kelemahan – kelemahan dan kekurangan – kekurangan.
4. Persepsi Realistis
Orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif.
5. Keterampilan – keterampilan dan tugas
Orang yang berjiwa sehat menggunakan keterampilan – keterampilan secara ikhlas, antusias, melibatkan dan menempatkan diri sepenuhnya dalam pekerjaan kita.
6. Pemahaman Diri
Memahami tentang hubungan atau perbedaan antara gambaran tentang diri yang dimiliki seseorang dengan dirinya menurut keadaan yang esungguhnya.
7. Filsafat Hidup Yang Mempersatukan
Orang yang berjiwa sehat memiliki pandangan hidup dan nilai – nilai diri sendiri dalam menjalani hidup dan mengambil keputusan. Bukan berdasarkan nilai – nilai dan pandangan orang lain
Ketujuh hal di atas yang menjadi landasan dalam menyikapi proporium sebagai landasan dasar perkembangan yang sehat.
Menurut Allport, kebahagiaan bukanlah suatu tujuan dalam diri, tetapi hasil sampingan dari integrasi kepribadian dalam mengejar aspirasi dan tujuan. Tujuan-tujuan yang dicita-ditakan oleh orang yang sehat pada hakikatnya tidak dapat dicapai.Orang-orang yang matang dan sehat tidak puas apabila dalam melakukan sesuatu hanya dalam taraf sedang atau memadai, mereka baru merasa puas apabila melakukan sesuatu dengan kemampuan maksimal mereka.
Daftar Pustaka
Sumadi, Suryabrata. 2008. Psikologi Kepribadian. RajaGrafindo Persada : Jakarta.
Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan Model Model Kepribadian Sehat. Kanisius: Yogyakarta.
NAMA : RIZKY FAJAR
KELAS : 2 PA 03
NPM : 16509521
No comments:
Post a Comment