Mekanisme pertahanan ego
Ego menempuh cara yang ekstrim untuk menghilangkan tekanan kecemasan berlebihan yang disebut mekanisme pertahanan. Mekanisme ini bertujuan untuk menyalurkan dorongan – dorongan primitif yang tidak dapat dibenarkan oleh ego dan superego. Mekanisme pertahanan ini berfungsi untuk melindungi superego dan ego dari ancaman dorongan primitif yang mendesak terus karena tidak diijinkan muncul oleh super ego.
Ciri – ciri :
• Menyangkal, memalsukan dan mendistorsikan kenyataan.
• Bekerja secara tak sadar sehingga orangnya tidak tahu apa yang terjadi.
Mekanisme pertahanan Ego :
1. Represi
Menekankan dorongan/keinginan yang menjadi penyebab kecemasan kedalam alam tak sadar. Contoh : penyakit psikosomatis, mencegah kenangan yang mengganggu dalam kesadaran (lupa), dorongan yang direpres dapat juga muncul dalam bentuk salah ucap atau mimpi.
2. Proyeksi
Mekanisme yang digunakan untuk kecemasan neurotik atau kecemasan moral menjadi ketakutan yang objektif. Sifat khusus dari proyeksi adalah subjek dari perasaan (orang itu sendiri) dirubah. Contoh : saya benci kamu menjadi kamu benci saya.
3. Pembentukan Reaksi
Menimbulkan impuls atau perasaan yang menibulkan kecemasan dengan lawan atau kebalikannya dalam kesadaran. Contoh : benci – cinta, pemberontak – taat.
4. Fiksasi
Berhentinya kemajuan dan perkembangan yang normal untuk sementara atau seterusnya. Contoh : ketakutan mencegah anak untuk belajar berdiri.
5. Regresi
Menghindarkan diri dari keadaan yang mengancam dengan kembali pada taraf perkembangan yang lebih rendah dan bertingkah laku seperti ketika berada pada taraf yang lebih rendah itu. Contoh : Menangis, mengompol saat dewasa.
Bentuk – bentuk mekanisme pertahanan ego yang lain : sublimasi, displacement, rasionalisasi dll.
6. Sublimasi
Mencegah kecemasan dengan mengubah dan menyesuaikan dorongan primitif Id yang menjadi penyebab kecemasan kedalam bentuk perilaku yang dapat diterima. Contoh : hasrat seks besar sublimasi ke olahraga, dorongan agresi kuat menjadi tukang jagal.
7. Displacement
Pengungkapan dorongan yang menimbulkan kecemasan pada objek atau individu yang kurang berbahaya dibandingkan dengan objek semula. Contoh : dimarahi - membanting pintu, dipukul ayah – memukul adik.
8. Rasionalisasi
Upaya individu memutarbalikan kenyataan yang mengancam ego melalui dalih atau alasan tertentu yang seakan – akan masuk akal sehingga kenyataan tersebut tidak lagi mengancam ego. Contoh : menyukai gadis tapi takut ditolak lalu dalam hati mencari alasan untuk tidak menyukainya lagi seperti gadis itu kurang pintar.
Daftar Pustaka
Suryabrata, Sumadi. (2008). Psikologi Kepribadian. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Basuki, A.M. Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta : Penerbit Gunadarma.
Hai, boleh nanya-nanya ga seputar mekanisme pertahanan?
ReplyDeleteAku anak sastra inggris semester 8.
Tesis ku mengenai ini soalnya.. Analisa film kartun, tokoh utamanya dengan menggunakan mekanisme pertahanan. Aku bisa kontak kamu lebih lanjut dimana ya?
mau nanya tentang apa? kayaknya menarik tuh mengenai tokoh yang ada di film kartun..
ReplyDeletekalau mau kontak lebih lanjut bisa melalui email winglessangel.fajar@gmail.com
atau
add facebook http://www.facebook.com/rizky.fajar.106
Mau tanya dong, sy lg buat penelitian, ada ga film yg ada kaitannya dg self defense mechanism. Trims
ReplyDeleteMau tanya dong, sy lg buat penelitian, ada ga film yg ada kaitannya dg self defense mechanism. Trims
ReplyDelete