Sunday, December 23, 2012

IMPLICIT & EXPLICIT MEMORY

Memori adalah elemen pokok dalam sebagian besar proses kognitif. Memori dapat dikatagorikan sebagai short term memory, long term memory dan memori kerja. Setiap katagori tersebut memiliki karakteristik-karakteristik yang berbeda-beda. Kapasitas memori jangka pendek terbatas pada tujuh item, namun kepadatan (density) atau jumlah informasi per item dapat ditingkatkan dengan chunking (seperti menggabungkan sejumlah huruf menjadi kata-kata bermakna). Prosedur chunking dalam shot term memory memerlukan adanya pengaksesan informasi dari memori jangka panjang. Memori diartikan sebagai proses yang memungkinkan kita untuk melakukan perekaman (encode), penyimpanan (store), dan pada akhirnya menggunakan atau mengeluarkan kembali pengalaman dan informasi (retrieval) (Solso, Maclin & Maclin, 2007).

Penyandian informasi (encoding) dalam memori jangka pendek dalam kecepatan tinggi tampaknya bekerja secara menyeluruh (exhaustive) alih-alih bekerja secara self-terminating (berhenti bekerja apabila telah menemukan informasi yang diperlukan). Memori tampaknya disimpan secara lokal (ditempat-tempat tertentu) dan secara general (tidak ada tempat khusus untuk memori tertentu) (Solso, Maclin & Maclin, 2007).

Konsep level-level pemrosesan menyatakan bahwa memori adalah suatu hasil sampingann (byproduct) dari analisis-analisis yang dilakukan terhadap stimuli yang memasuki sistem, dengan duralibilitas (daya tahan) jejak-jejak memori sebagai sebuah fungsi dari kompleksitas atau kedalaman analisis- analiasis tersebut (Solso, Maclin & Maclin, 2007).

Model-model pemrosesan informasi dan konsep level-level pemrosesan berbeda dalam hal derajat kepentingan (importance) dari struktur dan proses serta dalam kakikat pengulangan (rehearsal). Teori-teori pemrosesan informasi umumnya menekankan struktur dan maintenance rehearsal, sedangkan konsep level-level pemrosesan menemakan pemrosesan dan elaborative rehearseal (Solso, Maclin & Maclin, 2007).

Long term Memory berfungsi sebagai penyaring (filter), yaitu dalam bentuk memori semantik (semantic memory) dan memori episodik (episodic memory). memori semantik diartikan sebagai ingatan tentang konsep-konseo yang digunakan untuk mendefinisaikan sesuatu. Sementara memori episodik adalah ingatan-ingatan seseorang terhadap masa lampaunya. Dua memori ini bekerja sama menyaring dan memilih informasi hingga akhirnya suatu informasi dapat dimaknai. Pemahaman tentang berbagai jenis memori ini kemudian digunakan untuk menggambarkan struktur kognisi atau struktur pengetahuan manusia (Passer & Smith, 2004).

Retrieval adalah salah satu proses yang terjadi saat berpikir yaitu pada proses recall. retrieval adalah mengeluarkan kembali informasi yang tersimpan untuk nantinya digunakan kembali dan mengalami proses pengolahan data terlebih dahulu, sehingga afeksi bisa mempengaruhi informasi yang dikeluarkan. Peta kognitif suatu informasi yang tersimpan dalam memori bisa beragam jumlahnya. Fungsinya akan tampak ketika seseorang melakukan retrieval, dimana peta kognitif berperan untuk memudahkan proses retrieval lebih cepat (Ingwersen, 1992).

Sistem memori kita tidak hanya menyimpan informasi, melainkan juga memproses dan mengarahkan informasi tergantung jenis informasi atau derajat kepentingannya, skema-skema organisasi yang berbeda-beda akan dilibatkn dalam long term memory . anda dapat mengamati bahwa long term memory dapat dibagi menjadi memori eksplisit (deklaratif) dan memori implisit (nondeklaratif). Memori eksplisit diorganisasikan lagi menjadi memori episodic dan memori semantic. Memori implisit dibagi menjadi memori prosedural dan memori eksplisit tersebut (Solso, Maclin & Maclin, 2007).

Memori eksplisit (explicit memory) mengutamakan dan mengandalkan pengambilan (retrieval) pengalaman-pengalaman sadar dan menggunakan isyarat (cue) berupa rekognisi dan tugas-tugas recall. Memori implisit (implicit memory), sebaliknya, diekspresikan dalam bentuk mempermudah kinerja dan tidak rekoleksi yang sadar (Solso, Maclin & Maclin, 2007).


DAFTAR PUSTAKA:

Ingwersen, P. (1992). Information Retrieval Interaction. London : Taylor Graham

Passer, M.W., & Smith, R.E., (2004). Psychology : The Science of Mind and Behavioral. California: Mc Graw Hill

Solso, L. R., Maclin, H. O. & Maclin M. K. (2007). Psikologi Kognitif Edisi Kedelapan. Penerbit Erlangga: Jakarta.

No comments:

Post a Comment