Sunday, December 23, 2012

PENGENALAN POLA (BENDA) PSIKOLOGI KOGNITIF TEORI "TEMPLATE MATCHING"


Sebuah teori tentang cara otak mengenali pola dan objek disebut teori pencocokan template (template matching). Jadi pencocokan template adalah identifikasi visual terhadap suatu bentuk seperti bentuk geometrik terjadi seperti energi cahaya yang dipantulkan oleh bentuk tersebut diterima retina dan ditransduksi ke energi neutral, yang dikirim ke otak. Otak melakukan pencarian dalam arsip template untuk mencari template yang cocok dengan pola neutral yang diterima. Jika otak menemukan sebuah template yang cocok dengan pola neutral tersebut, maka orang akan mengenali apa yang dilihatnya. Setelah pencocokan antara bentuk dan templatenya telah dilakukan, pemrosesan dan interpretasi lebih lanjut terhadap bentuk dapat dilakukan.

Teori pencocokan template sebagai sebuah teori pengenalan pola memiliki kekuatan dan kelemahan. Kekuatannya agar kita mampu mengenali suatu bentuk , suatu huruf, atau suatu wujud visual, otak perlu melakukan pembandingan stimuli visual tersebut dengan suatu bentuk internal yang tersimpan dalam memori. Untuk mengenali objek yang berada di realitas eksternal, otak perlu menemukan memori tentang objek pembanding dalam memori jangka panjang. Kelemahan teori tersebut ialah suatu interpretasi harafiah dari teori pencocokan template akan menghadapi suatu kesulitan. Sebagai contoh, jika pengenalan terhadap objek hanya terjadi ketika objek eksternal diidentifikasi 1:1 persis sama dengan representasi internal, maka jika terdapat sedikit perbedaan antara objek eksternal dengan template internal seharusnya objek tersebut tidak dapt dikenali.

Jika teori pencocokan template benar sebagai implikasinya otak harus menyimpan jutaan template bahkan lebih hampir tidak terhitung agar otak dapat mengenali setiap variasi bentuk geometrik yang kita lihat. Kemudahan kita dalam mengidentifikasi pola-pola visual dalam kehidupan sehari-hari mungkin menyebabkan kita berpikir bahwa proses tersebut adalah proses sederhana namun tatkala kita berusaha menduplikasi pengenalan pola secara artifisial ternyata sulitnya bukan main.

Sebagai contoh, pengenalan terhadap huruf dan perkembangan pengenalan terhadap kata. Meskipun kita mungkin memerlukan proses belajar beberapa tahun untuk menjadi seorang pembaca yang terlatih begitu kitatelah menguasai cara mengenali identifikasi ortografis yang meyusun suatu kata kita dapat seketika mengenali kata tersebut dalam beragam konteks mengucapkan kata tersebut dan mengingat maknanya. Dalam pencocokan template, jika konfigurasi visual sesuai dengan representasi memori , maka informasi (dalam lingkup pengenalan pola) akan dilepaskan.


DAFTAR PUSTAKA:

Solso, Robert. L., Maclin, Otto. H., & Maclin, M. Kimberly. (2007). Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga

1 comment: