Thursday, March 24, 2011

Post-Traumatic Stress Disorder Pada Korban Gempa dan Tsunami Jepang

NAMA : RIZKY FAJAR
NPM : 16509521
KELAS : 2 PA 03

Definisi Post-Traumatic Stress Disorder

National Institute of Mental Health (NIMH) mendefinisikan PTSD sebagai gangguan berupa kecemasan yang timbul setelah seseorang mengalami peristiwa yang mengancam keselamatan jiwa atau fisiknya. Peristiwa trauma ini bisa berupa serangan kekerasan, bencana alam yang menimpa manusia, kecelakaan atau perang

Gejala Post-Traumatic Stress Disorder

Gejala-gejala Stres pasca trauma adalah sebagai berikut:
1. Terdapat stressor yang berat dan jelas (kekerasan, perkosaan, bencana, perang,dll), yang akan menimbulkan gejala penderitaan yang berarti bagi hampir setiap orang.

2. Penghayatan yang berulang dari trauma itu

3. Pengumpulan respon terhadap, atau berkurangnya hubungan dengan dunia luar, yang mulai beberapa waktu sesudah trauma.

4. Paling sedikit ada dua dari gejala-gejala berikut ini yang tidak ada sebelum trauma terjadi, yaitu:

• Kewaspadaan atau reaksi terkejut berlebihan
• Gangguan tidur (disertai mimpi-mimpi yang mengelisahkan)
• Perasaan bersalah karena lolos dari bahaya maut, sedangkan orang lain tidak, atau merasa bersalah tentang perbuatan yang dilakukannya agar tetap hidup
• Kesukaran konsentrasi
• Penghindaraan diri dari aktivitas yang membangkitkan ingatan tentang peristiwa traumatik itu.

Post-Traumatic Stress Disorder Pada Korban Gempa dan Tsunami Jepang

Bencana gempa dan tsunami berkekuatan 8,9 SR pada Jumat 11 Maret 2011 menghantam timur laut Jepang dan menyebabkan banyak korban, kebakaran, dan tsunami sekitar 4 meter. Gempa susulanpun masih terus terjadi sepanjang hari itu.
Korban yang selamat telah menyaksikan dan mengalami suatu bencana yang sangat luar biasa. bukan hanya kehilangan harta benda dan tempat tinggal namun juga mereka kehilangan orang – orang yang mereka cintai.
Banyak korban yang mengalami stress berat yang berupa selalu dalam ketakutan berat saat terjadi gempa susulan setelah gempa 8,9 SR di jepang berakhir namun gempa susulan terus terjadi hal ini membuat para warga jepang menjadi trauma akan gempa dan membuat mereka selalu dalam ketakutan besar. Seperti yang dimuat dalam Koran Kompas 12 Maret 2011 “sekarang, warga jepang takut gempa”. Hal ini membuktikan bahwa efek trauma yang ditimbulkan gempa di jepang sangatlah besar hingga membuat warga jepang yang terkenal dengan “negeri gempa” karena sudah terbiasa dengan gempa menjadi sangat takut terhadap gempa.
Stress karena kehilangan keluarga yang dicintai. Banyak korban jiwa yang jatuh membuat duka mendalam bagi korban yang selamat. Kehilangan hampir semua keluarganya membuat para korban menjadi depresi, murung, sedih dan putus asa serta timbulnya rasa bersalah mengapa ia tidak dapat menyelamatkan keluarganya dari bahaya.
Stress saat berada di penampungan pengungsian stress berupa tubuh tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan pengungsian yang tidak nyaman menimbulkan penolakan diri untuk berada di pengungsian namun ia tidak mempunyai pilihan lain karena tempat tinggalnya telah hancur. Dan menimbulkan perasaan terasing dengan lingkungan sekitarnya.
Ingatan tentang bagaimana sulitnya korban bertahan hidup membuatnya selalu mengingat kejadian buruk tersebut dan menimbulkan perasaan selalu di hantui kejadian buruk yang menimbulkan trauma.

Pencegahan Post-Traumatic Stress Disorder

Ingatan – ingatan tentang kejadian buruk tersebut harus segera dialihkan dengan kegiatan – kegiatan positif. Seperti kegiatan konseling yang dilakukan para relawan untuk korban, permainan untuk anak – anak korban, doa bersama untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, perhatian lebih dari pemerintah dan berbagai kegiatn yang dapat membuat mereka tidak selalu mengingat kejadian tersebut

NAMA : RIZKY FAJAR
NPM : 16509521
KELAS : 2 PA 03

Daftar Pustaka

Hawari, Dadang. 1996.Al-Quran, Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. hal 416-417. Yogyakarta: Victory Jaya Abadi.

Koran Kompas edisi 12 Maret 2011.

http://www.peduli-trauma.com/index.php?option=com_content&view=article&id=89&Itemid=90
di akses pada : 22 maret 2011. Pukul : 17.00

No comments:

Post a Comment