Tuesday, March 15, 2011

PENYESUAIAN DIRI, PERTUMBUHAN PERSONAL DAN ARTI PENTING STRESS BAGI MANUSIA

NAMA : RIZKY FAJAR
NPM : 16509521
KELAS : 2 PA 03

PENYESUAIAN DIRI

Tingkah laku manusia dapat dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntutan dan tekanan lingkungan tempat ia hidup seperti cuaca dan berbagai unsur alami lainnya. Semua mahluk hidup secara alami dibekali kemampuan untuk menolong dirinya sendiri dengan cara menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan materi dan alam agar dapat bertahan hidup. penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya.
Menurut Davidoff penyesuaian merupakan suatu proses untuk mencari titik temu antara kondisi diri sendiri dan tuntutan lingkungan. Manusia dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, kejiwaan dan lingkungan alam sekitarnya. Kehidupan itu sendiri secara alamiah juga mendorong manusia untuk terus-menerus menyesuaikan diri.

Aspek-aspek Penyesuaian Diri

1. Penyesuaian Pribadi


Adalah kemampuan individu untuk menerima dirinya sendiri sehingga tercapai hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Ciri – cirinya adalah dapat sepenuhnya menerima siapa dirinya sebenarnya, apa kelebihan dan kekurangannya dan mampu bertindak obyektif sesuai dengan kondisi dirinya tersebut. Keberhasilan penyesuaian pribadi ditandai dengan tidak adanya rasa benci, lari dari kenyataan atau tanggungjawab, dongkol. kecewa, atau tidak percaya pada kondisi dirinya. Kehidupan kejiwaannya ditandai dengan tidak adanya kegoncangan atau kecemasan yang menyertai rasa bersalah, rasa cemas, rasa tidak puas, rasa kurang dan keluhan terhadap nasib yang dialaminya.
Kegagalan penyesuaian pribadi ditandai dengan keguncangan emosi, kecemasan, ketidakpuasan dan keluhan terhadap nasib yang dialaminya, sebagai akibat adanya jarak antara individu dengan tuntutan yang diharapkan oleh lingkungan. Jarak inilah yang menjadi sumber terjadinya konflik yang kemudian terwujud dalam rasa takut dan kecemasan, sehingga untuk meredakannya individu harus melakukan penyesuaian diri.

2. Penyesuaian Sosial

Di dalam masyarakat terdapat proses saling mempengaruhi satu sama lain. Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat individu hidup dan berinteraksi dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya. Penyesuaian sosial seseorang adalah bagaimana ia dapat dan mau mematuhi peraturan dan norma – norma di dalam masyarakatnya.






PERTUMBUHAN PERSONAL

Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Kepribadian suatu individu tidak langsung terbentuk, akan tetapi melalui proses pertumbuhan dan berbagai faktor – factor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhinya. Faktor yang mempengaruhi yaitu :

1. faktor alamiah dan naluriah

faktor ini berdasarkan pada kemampuan seseorang yang muncul karena faktor alamiah dan naluriah sebagai manusia. Faktor ini lebih dipengaruhi oleh kebutuhan biologis manusia yang mengeluarkan insting untuk dipenuhi langsung agar tidak menimbulkan tegangan dalam dirinya. Seperti teori Id, Ego dan Superego dari sigmund freud. Dimana teorinya menyebutkan manusia didasarkan oleh kebutuhan biologisnya sepeti makan, minum, seks dan lainnya. Pada usia selanjutnya id dihadapkan pada kenyataan bahwa tidak semua keinginannya dapat terpenuhi kenyataan tersebut disebut ego. Pada tingkat selanjutnya manusia diajarkan mengenai norma – norma dan aturan yang disebut superego.
Jadi di faktor alamiah dan naluriah manusia tumbuh melalui insting untuk memenuhi kebutuhan biologisnya

2. faktor sosial budaya

manusia berkembang sesuai dengan yang diharapkan oleh lingkungan budayanya. Kepribadian dibentuk oleh gagasan – gagasan, kepercayaan – kepercayaan, nilai - nilai, norma – norma yang diajarkan kepada individu yang ada di di dalamnya.

3. faktor konvergensi

bahwa individu pada setiap tahapan usia mempunyai tujuan untuk di mencapai suatu kepandaian, keterampilan, pengetahuan, sikap dan fungsi tertentu sesuai dengan kebutuhan pribadi yang timbul dari dalam dirinya sendiri dan tuntutan dari masyarakat. Jadi faktor konvergensi adalah faktor keunikan dan kemampuan dalam diri individu yang sudah ada sejak lahir yang dapat berkembang seiring waktu.




ARTI PENTING STRESS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Nenek moyang kita bergantung pada respons stress untuk hidup. Misalnya mereka melarika diri dari pemangsa, melawan musuh dan bertahan hidup di dunia yang tidak bersahabat. Mereka dapat bertahan hidup bila mereka berhasil merespons peristiwa yang mengancam kehidupan. Sebaliknya, sebagian di antara mereka musnah karena tidak memiliki respons yang sama.
Pada awal peradaban manusia, stress menjadi mekanisme pertahanan hidup. Saat ini stress justru menjadi penyebab berbagai rasa sakit dan penyakit dalam dunia modern.

Gejala Stress

Reaksi stress adalah kondisi yang ditandai adanya ketegangan fisik dan konflik yang berlangsung terus menerus.
Setiap reaksi yang kita miliki belum tentu merupakan gejala stress. Reaksi setiap orang pasti berbeda – beda. Apa yang menjadi tanda stress bagi seseorang mungkin merupakan pertanda penyakit bagi orang lain. Gejala – gejala stress dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu fisik, emosi dan perilaku.
Pada dasarnya, setiap orang yang mempunyai respons yang sama terhadap stress. Seberapa besar pengaruh respons stress pada dirikita bergantung spenuhnya pada penanganan yang kita lakukan.mempunyai pandangan bahwa stress merupakan sesuatu yang membangun dan bukan sebaliknya adalah langkah pertama untuk menjadi pribadi yang lebih sehat dan bebas stress.

Toleransi Terhadap Stress

Beberapa orang mampu bekerja lebih baik di bawah tekanan atau karena adanya persaingan. Kelihatannya mereka lebih puas bila dapat menepati tenggat, mengejar target penjualan atau melakukan sesuatu yang menimbulkan perasaan bergairah dalam hidup mereka. Mereka adalah sebagian kecil orang yang beranggapan stress tidak perlu menjadi hal yang merugikan dan bahwa stress dapat menjadi bagian dari kehidupan yang sehat dan produktif. Bagi orang semacam ini, toleransi terhadap stress secara otomatis mengubah situasi negatif menjadi positif.
Salah satu teori stress yang paling populer menyatakan bahwa individu yang toleran terhadap stress memilki sikap hidup yang terkendali, mempunyai komitmen dan peka terhadap tujuan. Namun individu yang cenderung mengalami stress merasa tidak berdaya terhadap peristiwa – peristiwa di sekitarnya. Secara umum kita dapat mengatakan stress yang baik berasal dari situasi yang dapat kita kendalikan sedangkan yang buruk berasal dari situasi yang tidak dapat kita kendalikan.
Persepsi stress dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain usia, kecerdasan, penghasilan, kemampuan fisik, tingkat pendidikan, agama dan sebagainya. Misalnya, kita dituntut untuk memecahkan masalh yang sulit. Kita tidak akan begitu merasa terbebani bila kita memiliki tingkat pendidikan dan kecerdasan yang memadai untuk memecahkan masalah tersebut. Pada hakikatnya persepsi kita terhadap stress adalah faktor penting dalam menentukan perlakuan kita terhadapnya.



Tipe – Tipe Stress

Pada dasarnya, ada tiga tipe individu. Pertama orang yang tidak dapat menjalani hiduptanpa gaya hidup yang penuh stress. Kedua, orang yang tidak dapat menjalani hidup tanpa rasa damai dan tenang. Ketiga, orang yang mampu menjalani hidup secara sempurna, dengan atau tanpa stress. Stress dalam kadar tertentu penting bagi kesehatan normal asalkan tidak melebihi kemampuan pribadi kia untuk mengatasinya.
Sebagian dari kita merasa tidak berdaya dan terasing karena tidak dapat atau tidak akan mengontrol berbagai peristiwa dalam hidup ini. Semua perasaan ini menjadi semakin intens dan dapat berakibat menjadi masalah emosional secara terus – menerus ke arah serius menjadi suatu penyakit fisik sperti serangan jantung, hipertensi dan penyakit psikologis seperti depresi, skizofrenia dan lainnya.


Akibat dari Stress
1. Menurunnya imunitas tubuh.

Imunitas adalah kondisi tubuh yang memiliki daya tahan terhadap partikel atau zat asing yang masuk kedalamnya. Penelitian menunjukan bahwa orang yang sedang stress imunitas tubuhnya menurun dan gampang terkena penyakit.

2. Sakit dan penyakit terkait stress

Sederet penyakit dipercaya timbul setelah terpapar pada stress dalam kurun waktu lama. Misalnya jantung koroner, darah tinggi, sakit ginjal dan penyempitan nadi dan beberapa penyakit lainnya.

3. Disfungsi seksual

Salah satu penyebab munculnya masalah seksual adalah stress emosional.

4. Bunuh diri

Penelitian menunjukan bahwa individu yang bunuh diri biasanya pernah mengalami stress berat sebelumnya dan merasa tidak berguna dan tidak berdaya lagi.

Cara Agar Toleran Terhadap Stress

Toleransi stress dimulai di otak, disinilah kita harus mengubah pengkondisian yang diperlukan untuk menjadi toleran terhadap stress. Dalam tahap ini ada lima gambaran mental yang harus ada agar stress berproses untuk kita. Gambaran mental tersebut adalah:

1. Saya merasa berprestasi dan kuat ketika saya merasa komit dan terlibat.

Ketika kita komit terhadap apa yang kita kerjakan kita mengembangkan raa bernilai yang penting dalam cara kita memandang diri dan apa yang sedang kita kerjakan.

2. Saya menemukan perubahan dan/atau menantang pengalaman yang mengejutkan dan menghasilkan imbalan

Raihlah kebiasaan berpikir bahwa perubahan atau tantangan merupakan hal yang menggairahkan dan menghasilkan imbalan. Semakin sering melakukannya semakin hilang perasaan negatif kita.

3. Saya merasakan kuasa yang memberdayakan ketika saya mengendalikan situasi

memiliki kendali atas peristiwa dan situasi merupakan sikap terpenting dan mendasar untuk mengubah stress negatif

4. Stress memunculkan kualitas dalam diri saya sehingga sya menjadi orang yang paling produktif dan berharga

bayangkan bahwa stress menjadi baterai yang memberdayakan dan kita dapat mencapai potensi maksimal tanpa stress tersebut.

5. Saya dapat mengubah situasi yang penuh stress menjadi menjadi sesuatu yang positif

sikap percaya bahwa kita selalu bisa merubah hal menjadi positif.




Daftar Pustaka


Goliszek, Andrew. 2005. :60 Second Manajemen Stres. Buana Ilmu Populer : Jakarta.

Sarwono, W, Sarlito. 2010. Psikologi Remaja. RajaGrafindo Persada : Jakarta.

S, Yusuf. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offse : Bandung.


NAMA : RIZKY FAJAR
NPM : 16509521
KELAS : 2 PA 03

No comments:

Post a Comment