DAMPAK SOSIAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
1. Dampaksosial penemuan (invensi)
Menurut P. Harton tidak ada suatu perubahan social yang tidak menimbulkan akibat terhadap kebudayaan setempat. Bahkan, invensi tambahan pun dapat mempengaruhi unsure-unsur budaya lainnya.
Ogburn menyebutkan 3 bentuk efek social invensi yaitu:
1. Dispersi atau efek beruntun dari sebuah Invensi Mekanik
2. Suksesi atau efek Sosial Lanjutan dari sebuah Invensi
3. Konvergensi atau Munculnya Pengaruh dari invensi secara bersama-sama
2. Dampak Sosial Teknologi
Dampak social teknologi dapat dibagi dua yaitu
1. Dampak Positif contohnya adalah
a. waktu ; contohnya penggunaan penggunaan pesawat terbang, telepon dsb.
b. Menghemat biaya contohnya orang tidak perlu lagi berhubungan langsung dalam berbagai masalah untuk saling berinteraksi dan melakukan transaksi bisnis . Cukup duduk didepan computer dengan modal pulsa local kini bias berinteraksi kemanca Negara.
c. Cepat menyelesaikan masalah yang dihadapi
d. Ada semangat untuk menciptakan instrument
e. Muncul budaya ilmiah
f. Menghasilkan tontonan masyarkat rasional
g. Masyarakat global
2. Dampak Negatif contohnya adalah
a. perubahan tingkah laku
b. masalah seksual
c. polusi udara dan air
d. konservasi hutan dan lingkungan
e. maraknya pengangguran
f. budaya konsumtif
g. menciptakan masyrakat individualistic
h. kesenjangan social
GLOBALISASI
Globalisasi adalah suatu proses atau tatanan yang menyebabkan seseorang, sekelompok orang, atau Negara saling berhubungan dengan komunitas atau Negara lain akibat kemajuan teknologi komunikasi diseluruh penjuru dunia.
Dalam globalisasi pertukaran informasi mudah terjadi sebagai akibat pertukaran unsure-unsur budaya asing antar Negara mudah terjadi pula. Dalam pertukaran tersebut belum tentu cocok dengan unsure budaya setempat. Ada factor-faktor yang sifatnya negative . Contohnya pergaulan bebas, pornografi, melemahnya nilai-nilai agama, dan lain sebagainya.
DAMPAK DARI GLOBALISASI .
Dampak dari globalisasi adalah :
a. Geger budaya (cultural sock) yaitu kondisi goncangan jiwa atau mental pada diri seseorang atau sekelompok orang sebagai akibat belum adanya kesanggupan atau kesiapan untuk menerima unsure-unsur kebudayaan asing yang berbeda jauh dengan kebudayaan sendiri.
b. Kesenjangan kebudayaan (cultural lag) . dalam masyarakat yang sedang berubah, unsure-unsur kenmasyrkatan dan kebudayaan tidak selamanya berubah dalam kecepatan yang sama . kesenjangan pertumbuhan yang tidak sama cepatnya ini menimbulkan ketidak sieimbangan yang sering disebut Cultural lag.
c. Memperkaya unsure-unsur kebudayaan Indonesia. Dalam globalisasi tentu mempunyai dampak positif pula bagi suatu bangsa yaitu keterbukaan informasi yang semakin memperkaya unsure-unsur kebudayaab di Indonesia . Contohnya masyarkat Indonesia mengenal arti imansifasi wanita dan sebagainya.
TANTANGAN MEMPERTAHANKAN JATI DIRI BANGSA.
Globalisasi juga membawa dampak negative yang harus diperangi. Masuknya unsure-unsur kebudayaan asing tentu merupakan ancaman dan tantangan tersediri bagi kebudayaan kita . Umumnya kaum muda yang paling mudah terpengaruh oleh kebudayaan asing. Mereka mudah melupakan dan menganggap kuno kebudayaan sendiri.
Berikut ini adalah tantangan global yang dihadapi bangsa Indonesia sehuntgan dengan upaya mempertahankan jati diri bangsa :
1. melemahnya penghayatan terhadap Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
2. memp[erkaya bahasa Indonesia tanpa menghilangkan cirri khas dari bahasa Indonesia itu sendiri
3. Berkurangnya legitimasi agama dikalangan masyrakat terutama dikalangan kaum muda
4. penurunan moral dan kekacauan kemanusiaan
5. perubahan pola perilaku dalam pewrgaulan yang mengarah pada nilai-nilai dunia barat.
Dalam menghadapi tantangan globalisai Selo Sumardjan menyatakan bahwa bangsa Indonesia membutuhkan unsur-unsur kepribadian yaitu :
1. kemampuan berpikir secara rasional dan realities serta obyektif dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapi
2. kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga Negara untuk berperilaku sesuai dengan nilai dan kaidah social
3. memiliki harasa harga diri dan kepercayaan diri sendiri untuk itu serta dalam taa masyarakat yang diwarnai dengan system bersaing
4. memiliki pengetahuan yang luas dari suatu keahlianyang ditekuni secara professional
5. mempunyai cita-cita hidup yang ingin dicapai melalui segala jalan yang sah dan etis
MODERNISASI
Pengertian Modernisasi
Modernisasi merupakan suatu proses menuju masa kini atau proses menuju masarakat modern. Modernisasi dapat pula diartikan sebagai proses perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern.
Di Indonesia istilah modernisasi seringkali disalah artikan . Orang cenderung mengertikan modernisasi sebagai westernisasi, terutama pada sikap para pelakunya yang cenderung selalu meniru secara mutlak pengaruh barat yang masuk.
Syarat-syarat modernisasi:
1. Cara berpikir ilmiah (scientific thinking) yang sudah melembaga dan tertanam kuat dalam kalangan masyarkat luas
2. system administrasi Negara yang abaik dan benar-benar mewujudkan birokrasi
3. system pengumpulan data yang baik teratur dan terpusatpada suatu lembaga atau badan tertentu seperti BPS.
4. penciptaan iklim yang menyenangkan terhadap modernisasi terutama media masa
5. tingkat organisasi yang tinggi terutama disiplin diri
6. sentralisasi wewenang dalam perencanaan social (social planning)yang tidak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan,
(menurut Soejono Soekanto).
Ciri-ciri masyarakat modern.
1. Memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan
2. memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungannya sendiri atau kejadian yang terjadi jauh diluar lingkungannya serta dapat bersikap demokratis.
3. menghargai waktu dan lebih banyakberorientasi pada masa depan daripada masa lalu.
4. memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
5. percaya diri
6. perhitungan
7. menghargai harkat hidup manusia lain
8. percaya pada ilmu pengetahuan dn teknologi
9. menjunjung tinggi suatu sikap diomana imbalan yang diterima seseorang haruslah sesuai dengan prentasinya dalam masyarakat.
Dampak modernisasi terhadap kehidupan masyarakat
1. Urbanisasi
2. kesenjangan social ekonomi
3. pencemaran lingkungan
4. kriminalitas
5. lunturnya eksistensi jati diri bangsa
Dampak dari globalisasi terhadap eksistensi jatidiri bangsa
Globalisasi yang ditandai dengan semakin kaburnaya sekat-sekat antar Negara akan memberikan dampak pada eksistensi jatidiri bangsa itu sendiri.
Contohnya adalah :
1. Berkembangnya interner menyebabkan arus informasi dapat dinikmati oleh seluruh warga dunia dengan mudah tanpa dapat dikontrol oleh negaranya . Ide-ide, norma-norma nilai-nilai, tidak jarang bertentangan dengan ide dan nilai masyarkat suatu bangsa dengan mudahnya dapat mempengaruhi masyarkat hanya cukup dengan duduk didepan computer.
2. Di bidang ekonomi , masuknya perusahaan-perusahaan multinasional telah mematikan dan usaha-usaha masyarakat . mengapa tidak produk-produk luar yang dengan kemassan yang menarik dan murah harganya , peruhaan nasional akhirnya kalah bersaingin akhirnya perusahaan-perusahaan nasional pada gulungtikar dan pengangguran semakin meningkat. Belum lagi dari perubahan perilaku , budaya local semakin terpinggirkan , budaya asing yang cenderung di minati dengan berbagai alas an perubahan social dan modernisasi dan sebagainya.
NAMA : RIZKY FAJAR
NPM : 16509521
KELAS : 2 PA 03
Sunday, October 24, 2010
Syirik Penyebab Kerusakan Dan Bahaya Besar
Pertama: Syirik merendahkan eksistensi kemanusiaan
Syirik menghinakan kemuliaan manusia, menurunkan derajat dan martabatnya. Sebab Allah menjadikan manusia sebagai hamba Allah di muka bumi. Allah memuliakannya, mengajarkan seluruh nama-nama, lalu menundukkan baginya apa yang ada di langit dan di bumi semuanya. Allah telah menjadikan manusia sebagai penguasa di jagad raya ini. Tetapi kemudian ia tidak mengetahui derajat dan martabat dirinya. Ia lalu menjadikan sebagian dari makhluk Allah sebagai Tuhan dan sesembahan. Ia tunduk dan menghinakan diri kepadanya.
Ada sebagian dari manusia yang menyembah sapi yang sebenarnya diciptakan Allah untuk manusia agar hewan itu membantu meringankan pekerjaannya. Dan ada pula yang menginap dan tinggal di kuburan untuk meminta berbagai kebutuhan mereka. Allah berfirman yang artinya:
“Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) di buat orang. (Berhala-berhala) itu benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan”. (Al-Hajj: 20-21) “Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah maka ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ketempat yang jauh”. (Al-Hajj: 31)
Kedua: Syirik adalah sarang khurofat dan kebatilan
Dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan perbuatan syirik, “barang dagangan” dukun, tukang nujum, ahli nujum, ahli sihir dan yang semacamnya menjadi laku keras. Sebab mereka mendakwahkan (mengklaim) bahwa dirinya mengetahui ilmu ghaib yang sesungguhnya tak seorangpun mengetahuinya kecuali Allah. Jadi dengan adanya mereka, akal kita dijadikan siap untuk menerima segala macam khurofat/takhayul serta mempercayai para pendusta (dukun). Sehingga dalam masyarakat seperti ini akan lahir generasi yang tidak mengindahkan ikhtiar (usaha) dan mencari sebab serta meremehkan sunnatullah (ketentuan Allah).
Ketiga: Syirik adalah kedholiman yang paling besar
Yaitu dhalim terhadap hakikat yang agung yaitu (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah). Adapun orang musyrik mengambil selain Allah sebagai Tuhan serta mengambil selainNya sebagai penguasa. Syirik merupakan kedhaliman dan penganiayaan terhadap diri sendiri. Sebab orang musyrik menjadikan dirinya sebagai hamba dari makhluk yang merdeka. Syirik juga merupakan kezhaliman terhadap orang lain yang ia persekutukan dengan Allah karena ia telah memberikan sesuatu yang sebenarnya bukan miliknya.
Keempat: Syirik sumber dari segala ketakutan dan kecemasan
Orang yang akalnya menerima berbagai macam khurofat dan mempercayai kebatilan, kehidupannya selalu diliputi ketakutan. Sebab dia menyandarkan dirinya pada banyak tuhan. Padahal tuhan-tuhan itu lemah dan tak kuasa memberikan manfaat atau menolak bahaya atas dirinya.
Karena itu, dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan kemusyrikan, putus asa dan ketakutan tanpa sebab merupakan suatu hal yang lazim dan banyak terjadi. Allah berfirman yang artinya:
“Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang yang kafir rasa takut disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak memberikan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka adalah Neraka, dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang dhalim”. (Ali-Imran: 151)
Kelima Syirik membuat orang malas melakukan pekerjaan yang bermanfaat
Syirik mengajarkan kepada para pengikutnya untuk mengandalkan para perantara, sehingga mereka meremehkan amal shalih. Sebaliknya mereka melakukan perbuatan dosa dengan keyakinan bahwa para perantara akan memberinya syafa’at di sisi Allah. Begitu pula orang-orang kristen melakukan berbagai kemungkaran, sebab mereka mempercayai Al-Masih telah menghapus dosa-dosa mereka ketika di salib. Sebagian umat Islam mengandalkan syafaat Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam tapi mereka meninggalkan kewajiban dan banyak melakukan perbuatan haram. Padahal Rasul Shallallaahu alaihi wa Sallam berkata kepada putrinya:
يَا فَاطِمَةُ بِنْتَ مُحَمَّدٍ، سَلِيْنِيْ مِنْ مَالِيْ مَا شِئْتِ لاَ أُغْنِيْ عَنْكِ مِنَ اللهِ شَيْئًا. (رواه البخاري).
“Wahai Fathimah binti Muhammad, mintalah dari hartaku sekehendakmu (tetapi) aku tidak bermanfaat sedikitpun bagimu di sisi Allah”. (HR. Al-Bukhari).
Keenam: Syirik menyebabkan pelakunya kekal dalam Neraka
Syirik menyebabkan kesia-siaan dan kehampaan di dunia, sedang di akhirat menyebabkan pelakunya kekal di dalam Neraka. Allah berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya Surga dan tempatnya ialah Neraka, dan tidaklah ada bagi orang-orang dhalim itu seorang penolongpun”. (Al-Maidah: 72).
Ketujuh: Syirik memecah belah umat
“Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang memper-sekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka”. (Ar Ruum: 31-32)
Itulah berbagai kerusakan dan bahaya yang ditimbulkan perbuatan syirik. Yang jelas Syirik merupakan penyebab turunnya derajat dan martabat manusia ke tempat paling hina dan paling rendah. Karena itu Wahai hamba Allah, yang beriman … Marilah kita bertaubat atas segala perbuatan syirik yang telah kita perbuat dan marilah kita peringatkan dan kita jauhkan masyarakat di sekitar kita, anggota keluarga kita, sanak famili kita, dari syirik kerusakan dan bahayanya. Agar kehinaan dan kerendahan yang menimpa ummat Islam segera berakhir, agar kehinaan dan kerendahan ummat Islam diganti menjadi kemuliaan.
Kita harus bersih dari noda syirik. Harus selalu takut kita terjerumus kedalamnya, karena ia adalah dosa yang paling besar. Disamping itu, syirik dapat menghapuskan pahala amal shalih yang kita lakukan, atau menghalangi kita masuk jannah:
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu:”Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (Az-Zumar: 65)
NAMA : RIZKY FAJAR
NPM : 16509521
KELAS : 2 PA 03
Syirik menghinakan kemuliaan manusia, menurunkan derajat dan martabatnya. Sebab Allah menjadikan manusia sebagai hamba Allah di muka bumi. Allah memuliakannya, mengajarkan seluruh nama-nama, lalu menundukkan baginya apa yang ada di langit dan di bumi semuanya. Allah telah menjadikan manusia sebagai penguasa di jagad raya ini. Tetapi kemudian ia tidak mengetahui derajat dan martabat dirinya. Ia lalu menjadikan sebagian dari makhluk Allah sebagai Tuhan dan sesembahan. Ia tunduk dan menghinakan diri kepadanya.
Ada sebagian dari manusia yang menyembah sapi yang sebenarnya diciptakan Allah untuk manusia agar hewan itu membantu meringankan pekerjaannya. Dan ada pula yang menginap dan tinggal di kuburan untuk meminta berbagai kebutuhan mereka. Allah berfirman yang artinya:
“Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) di buat orang. (Berhala-berhala) itu benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan”. (Al-Hajj: 20-21) “Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah maka ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ketempat yang jauh”. (Al-Hajj: 31)
Kedua: Syirik adalah sarang khurofat dan kebatilan
Dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan perbuatan syirik, “barang dagangan” dukun, tukang nujum, ahli nujum, ahli sihir dan yang semacamnya menjadi laku keras. Sebab mereka mendakwahkan (mengklaim) bahwa dirinya mengetahui ilmu ghaib yang sesungguhnya tak seorangpun mengetahuinya kecuali Allah. Jadi dengan adanya mereka, akal kita dijadikan siap untuk menerima segala macam khurofat/takhayul serta mempercayai para pendusta (dukun). Sehingga dalam masyarakat seperti ini akan lahir generasi yang tidak mengindahkan ikhtiar (usaha) dan mencari sebab serta meremehkan sunnatullah (ketentuan Allah).
Ketiga: Syirik adalah kedholiman yang paling besar
Yaitu dhalim terhadap hakikat yang agung yaitu (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah). Adapun orang musyrik mengambil selain Allah sebagai Tuhan serta mengambil selainNya sebagai penguasa. Syirik merupakan kedhaliman dan penganiayaan terhadap diri sendiri. Sebab orang musyrik menjadikan dirinya sebagai hamba dari makhluk yang merdeka. Syirik juga merupakan kezhaliman terhadap orang lain yang ia persekutukan dengan Allah karena ia telah memberikan sesuatu yang sebenarnya bukan miliknya.
Keempat: Syirik sumber dari segala ketakutan dan kecemasan
Orang yang akalnya menerima berbagai macam khurofat dan mempercayai kebatilan, kehidupannya selalu diliputi ketakutan. Sebab dia menyandarkan dirinya pada banyak tuhan. Padahal tuhan-tuhan itu lemah dan tak kuasa memberikan manfaat atau menolak bahaya atas dirinya.
Karena itu, dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan kemusyrikan, putus asa dan ketakutan tanpa sebab merupakan suatu hal yang lazim dan banyak terjadi. Allah berfirman yang artinya:
“Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang yang kafir rasa takut disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak memberikan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka adalah Neraka, dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang dhalim”. (Ali-Imran: 151)
Kelima Syirik membuat orang malas melakukan pekerjaan yang bermanfaat
Syirik mengajarkan kepada para pengikutnya untuk mengandalkan para perantara, sehingga mereka meremehkan amal shalih. Sebaliknya mereka melakukan perbuatan dosa dengan keyakinan bahwa para perantara akan memberinya syafa’at di sisi Allah. Begitu pula orang-orang kristen melakukan berbagai kemungkaran, sebab mereka mempercayai Al-Masih telah menghapus dosa-dosa mereka ketika di salib. Sebagian umat Islam mengandalkan syafaat Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam tapi mereka meninggalkan kewajiban dan banyak melakukan perbuatan haram. Padahal Rasul Shallallaahu alaihi wa Sallam berkata kepada putrinya:
يَا فَاطِمَةُ بِنْتَ مُحَمَّدٍ، سَلِيْنِيْ مِنْ مَالِيْ مَا شِئْتِ لاَ أُغْنِيْ عَنْكِ مِنَ اللهِ شَيْئًا. (رواه البخاري).
“Wahai Fathimah binti Muhammad, mintalah dari hartaku sekehendakmu (tetapi) aku tidak bermanfaat sedikitpun bagimu di sisi Allah”. (HR. Al-Bukhari).
Keenam: Syirik menyebabkan pelakunya kekal dalam Neraka
Syirik menyebabkan kesia-siaan dan kehampaan di dunia, sedang di akhirat menyebabkan pelakunya kekal di dalam Neraka. Allah berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya Surga dan tempatnya ialah Neraka, dan tidaklah ada bagi orang-orang dhalim itu seorang penolongpun”. (Al-Maidah: 72).
Ketujuh: Syirik memecah belah umat
“Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang memper-sekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka”. (Ar Ruum: 31-32)
Itulah berbagai kerusakan dan bahaya yang ditimbulkan perbuatan syirik. Yang jelas Syirik merupakan penyebab turunnya derajat dan martabat manusia ke tempat paling hina dan paling rendah. Karena itu Wahai hamba Allah, yang beriman … Marilah kita bertaubat atas segala perbuatan syirik yang telah kita perbuat dan marilah kita peringatkan dan kita jauhkan masyarakat di sekitar kita, anggota keluarga kita, sanak famili kita, dari syirik kerusakan dan bahayanya. Agar kehinaan dan kerendahan yang menimpa ummat Islam segera berakhir, agar kehinaan dan kerendahan ummat Islam diganti menjadi kemuliaan.
Kita harus bersih dari noda syirik. Harus selalu takut kita terjerumus kedalamnya, karena ia adalah dosa yang paling besar. Disamping itu, syirik dapat menghapuskan pahala amal shalih yang kita lakukan, atau menghalangi kita masuk jannah:
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu:”Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (Az-Zumar: 65)
NAMA : RIZKY FAJAR
NPM : 16509521
KELAS : 2 PA 03
TUJUAN PERKEMBANGAN, RUANG LINGKUP DAN PRINSIP PERKEMBANGAN PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
TUJUAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
1. Deskriptif
Untuk menggambarkan perihal objek dan observasi perilaku kinerja para tenaga kerja di suatu perusahaan.
2. Explain
Untuk menjelaskan kejadian – kejadian atau peristiwa empirik yang dialami karyawan dalam bekerja di lingkungan kerjanya.
3. Prediksi
Untuk memperkirakan gejala – gejala psikis dan perilaku kerja manusia yang timbul di lingkungan kerja.
4. Modifikasi
Untuk merancang dan mengassesment perilaku kerja di lingkungan kerjanya.
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
1. Eksperimental
Dimulai pada perang dunia kedua dengan merancang dan membuat alat-alat sesuai dengan kemampuan pskikis dan fisik manusia dalam bekerja. Merupakan masukan bagi psikologi umum yang mengembangkan teori,aturan & prinsip yang berlaku umum untuk setiap manusia.Misalnya: Hukum Proximity (Kedekatan).
♣ Artificial → Situasi buatan
→ Gejala psikis dan prilaku manusia dipelajari di lapangan,situasi kerja yang sesungguhnya.
2. Perekayasaan
Western Electric company di Hawthorne,Illinois (1924) → Meneliti aspek-aspek fisik dari lingkungan kerja terhadap efisiensi pekerja.Dengan mempelajari kondisi lingkungan kerja yang sangat mempengaruhi Efisiensi kinerja manusia di suatu perusahaan maupun lingkungan industry.contoh :
►Apa akibat terhadap produksi jika intensitas lampu ditingkatkan?
►Apakah suhu panas udara dan kelembapan mempengaruhi produksi?
►Apa yang terjadi jika diadakan jam istirahat?
→ Hasil:kondisi sosial dan psikologis dari ingkungan kerja secara potensial mempunyai arti yang lebih penting daripada kondisi - kondisi kerja fisik.
3. Konsumen
Dimulai pada tahun 1960 dengan diterapkannya psikologi di bidang penjualan alat-alat kegiatan industri.
• Kebiasaan membeli & proses pengambilan keputusan untuk membeli di kaji dan dicarikan aturan umum.
• Industri melakukan kegiatan promosi via berbagai macam media massa untuk mengambil hati konsumen.
PRINSIP PERKEMBANGAN PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
1. PIO sebagai ilmu pengetahuan industri.
Ilmu yang menciptakan berbagai macam alat mekanik yang disesuakan dengan struktur faal dan anggota badan kita. Masih menerapkan temuan-temuan dari psikologi pada umumnya psikologi dan industri pada khususnya ke dalam industri dan organisasi.
2. PIO sebagai pola hukum ketenaga kerjaan.
Pola yang mengatur dan menerapkan aturan dan konsekuensi perilaku ketenaga kerjaan di lingkungan kerja.
3. PIO sebagai jembatan pelatihan dan pengembangan tenaga kerja di bidang industri.
Sumber Pustaka
Munarwan, A.S. 1988. Psikologi Industri. Jakarta: Universitas Terbuka.
Munandar ., A. S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI Press.
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
NAMA : RIZKY FAJAR
NPM : 16509521
KELAS : 2 PA 03
1. Deskriptif
Untuk menggambarkan perihal objek dan observasi perilaku kinerja para tenaga kerja di suatu perusahaan.
2. Explain
Untuk menjelaskan kejadian – kejadian atau peristiwa empirik yang dialami karyawan dalam bekerja di lingkungan kerjanya.
3. Prediksi
Untuk memperkirakan gejala – gejala psikis dan perilaku kerja manusia yang timbul di lingkungan kerja.
4. Modifikasi
Untuk merancang dan mengassesment perilaku kerja di lingkungan kerjanya.
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
1. Eksperimental
Dimulai pada perang dunia kedua dengan merancang dan membuat alat-alat sesuai dengan kemampuan pskikis dan fisik manusia dalam bekerja. Merupakan masukan bagi psikologi umum yang mengembangkan teori,aturan & prinsip yang berlaku umum untuk setiap manusia.Misalnya: Hukum Proximity (Kedekatan).
♣ Artificial → Situasi buatan
→ Gejala psikis dan prilaku manusia dipelajari di lapangan,situasi kerja yang sesungguhnya.
2. Perekayasaan
Western Electric company di Hawthorne,Illinois (1924) → Meneliti aspek-aspek fisik dari lingkungan kerja terhadap efisiensi pekerja.Dengan mempelajari kondisi lingkungan kerja yang sangat mempengaruhi Efisiensi kinerja manusia di suatu perusahaan maupun lingkungan industry.contoh :
►Apa akibat terhadap produksi jika intensitas lampu ditingkatkan?
►Apakah suhu panas udara dan kelembapan mempengaruhi produksi?
►Apa yang terjadi jika diadakan jam istirahat?
→ Hasil:kondisi sosial dan psikologis dari ingkungan kerja secara potensial mempunyai arti yang lebih penting daripada kondisi - kondisi kerja fisik.
3. Konsumen
Dimulai pada tahun 1960 dengan diterapkannya psikologi di bidang penjualan alat-alat kegiatan industri.
• Kebiasaan membeli & proses pengambilan keputusan untuk membeli di kaji dan dicarikan aturan umum.
• Industri melakukan kegiatan promosi via berbagai macam media massa untuk mengambil hati konsumen.
PRINSIP PERKEMBANGAN PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
1. PIO sebagai ilmu pengetahuan industri.
Ilmu yang menciptakan berbagai macam alat mekanik yang disesuakan dengan struktur faal dan anggota badan kita. Masih menerapkan temuan-temuan dari psikologi pada umumnya psikologi dan industri pada khususnya ke dalam industri dan organisasi.
2. PIO sebagai pola hukum ketenaga kerjaan.
Pola yang mengatur dan menerapkan aturan dan konsekuensi perilaku ketenaga kerjaan di lingkungan kerja.
3. PIO sebagai jembatan pelatihan dan pengembangan tenaga kerja di bidang industri.
Sumber Pustaka
Munarwan, A.S. 1988. Psikologi Industri. Jakarta: Universitas Terbuka.
Munandar ., A. S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI Press.
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
NAMA : RIZKY FAJAR
NPM : 16509521
KELAS : 2 PA 03
• Perkembangan Psikologi Industri dan Organisasi di Indonesia
• Perkembangan Psikologi Industri dan Organisasi di Indonesia
Perkembangan psikologi di Indonesia dimulai akhir tahun 1949 atau awal tahun 1950 dengan adanya tes-tes psikologi yang dilakukan oleh Balai Psichotechniek dan Pusat Psikologi Angkatan Darat yang menggunakannya untuk seleksi dan penjurusan berdasarkan pengukuran psikometris.
Baru pada tahun 1953, Prof. Slamet Iman Santoso, mendirikan Lembaga Pendidikan Asisten Psychologi dan Balai Psychotechniek. Kedua lembaga tersebut kemudian dilebur menjadi bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan. Lembaga Pendidikan Psikologi, berkembang menjadi Jurusan Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tahun 1960 jurusan tersebut menjadi fakultas Psikologi Universitas Indonesia, dengan psikologi Kejuruan dan Perusahaan sebagai salah satu bagiannya.
Bagian ini kemudian menjadi jurusan Psikologi Industri dan Organisasi. Pengembangan jurusan ini dipelopori oleh Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran (1963), kemudian disusul oleh fakultas Psikologi UGM (1965).
Psikologi industri dan organisasi juga berkembang menjadi beberapa unit - unit kerja dalam kegiatan industri. Dapat dipelajari secara perorangan maupun kelompok dan PIO berperan sebagai konsumen manusia.
Sumber Pustaka
Munarwan, A.S. 1988. Psikologi Industri. Jakarta: Universitas Terbuka.
Munandar ., A. S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI Press.
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
NAMA : RIZKY FAJAR
NPM : 16509521
KELAS : 2 PA 03
Perkembangan psikologi di Indonesia dimulai akhir tahun 1949 atau awal tahun 1950 dengan adanya tes-tes psikologi yang dilakukan oleh Balai Psichotechniek dan Pusat Psikologi Angkatan Darat yang menggunakannya untuk seleksi dan penjurusan berdasarkan pengukuran psikometris.
Baru pada tahun 1953, Prof. Slamet Iman Santoso, mendirikan Lembaga Pendidikan Asisten Psychologi dan Balai Psychotechniek. Kedua lembaga tersebut kemudian dilebur menjadi bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan. Lembaga Pendidikan Psikologi, berkembang menjadi Jurusan Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tahun 1960 jurusan tersebut menjadi fakultas Psikologi Universitas Indonesia, dengan psikologi Kejuruan dan Perusahaan sebagai salah satu bagiannya.
Bagian ini kemudian menjadi jurusan Psikologi Industri dan Organisasi. Pengembangan jurusan ini dipelopori oleh Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran (1963), kemudian disusul oleh fakultas Psikologi UGM (1965).
Psikologi industri dan organisasi juga berkembang menjadi beberapa unit - unit kerja dalam kegiatan industri. Dapat dipelajari secara perorangan maupun kelompok dan PIO berperan sebagai konsumen manusia.
Sumber Pustaka
Munarwan, A.S. 1988. Psikologi Industri. Jakarta: Universitas Terbuka.
Munandar ., A. S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI Press.
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
NAMA : RIZKY FAJAR
NPM : 16509521
KELAS : 2 PA 03
PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
I. Pengertian Ilmu Psikologi Industri dan Organisasi
Ilmu psikologi industri dan organisasi (I/O)
• Munsterberg (dalam Berry 1998) adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam dunia kerja.
• Munandar (2001) memberikan pengertian yang lebih rinci bahwa ilmu psikologi I/O adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen, baik secara perorangan maupun secara kelompok, dengan maksud agar temuannya dapat diterapkan dalam industri dan organisasi untuk kepentingan dan kemanfaatan bersama.
II. SEJARAH PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
Tahun 1901, Walter Dill Scott berbicara tentang kemungkinan penggunaan psikologi dalam periklanan. Tahun 1903 ia menerbitkan bukunya The Theory of Advertising, yang dipandang sebagai buku pertama yang membahas tentang psikologi dengan suatu aspek dari dunia kerja (Schultz, 1982, halaman. 8) Tahun 1913 terbit buku lain dengan judul The Psychology of Industrial Efficiency yang ditulis oleh Hugo Muensterberg. yang membahas secara lebih luas bidang dari psikologi industri.
Frederick Winslow Taylor, seorang sarjana teknik, pelopor gerakan “scientific manajement” mencari cara-cara yang paling efisien untuk melakukan suatu pekerjaan, dan menciptakan berbagai macam alat mekanik yang disesuaikan dengan struktur faal badan dan anggota badan kita.
Pada masa itu mulailah para sarjana psikologi melakukan eksperimen bersama-sama dengan para teknik industri menggarap obyek studi yang baru, yaitu kesesuaian dan penyesuaian dari lingkungan kerja fisik, peralatan kerja dan proses kerja dengan keterbatasan kemampuan fisik dan psikis dari manusia sebagai tenaga kerja
Mulai tahun 1960-an penerapan psikologi di bidang penjualan, dengan mengadakan penelitian perilaku konsumen. Sehubungan dengan hal tersebut maka dimulai kegiatan promosi melalui berbagai media untuk menarik konsumen.
Para sarjana psikologi mendalami hubungan antar manusia dalam industri, mempelajari organisasi sebagai suatu keseluruhan, struktur dan iklim berbagai macam organisasi, pola dan gaya komunikasi, struktur sosial formal dan informal yang ditimbulkan, untuk menentukan pengaruh dan akibatnya terhadap perilaku tenaga kerja.
Sumber
Munarwan, A.S. 1988. Psikologi Industri. Jakarta: Universitas Terbuka.
Munandar ., A. S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI Press.
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
NAMA : RIZKY FAJAR
KELAS : 2 PA 03
NPM : 16509521
Ilmu psikologi industri dan organisasi (I/O)
• Munsterberg (dalam Berry 1998) adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam dunia kerja.
• Munandar (2001) memberikan pengertian yang lebih rinci bahwa ilmu psikologi I/O adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen, baik secara perorangan maupun secara kelompok, dengan maksud agar temuannya dapat diterapkan dalam industri dan organisasi untuk kepentingan dan kemanfaatan bersama.
II. SEJARAH PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
Tahun 1901, Walter Dill Scott berbicara tentang kemungkinan penggunaan psikologi dalam periklanan. Tahun 1903 ia menerbitkan bukunya The Theory of Advertising, yang dipandang sebagai buku pertama yang membahas tentang psikologi dengan suatu aspek dari dunia kerja (Schultz, 1982, halaman. 8) Tahun 1913 terbit buku lain dengan judul The Psychology of Industrial Efficiency yang ditulis oleh Hugo Muensterberg. yang membahas secara lebih luas bidang dari psikologi industri.
Frederick Winslow Taylor, seorang sarjana teknik, pelopor gerakan “scientific manajement” mencari cara-cara yang paling efisien untuk melakukan suatu pekerjaan, dan menciptakan berbagai macam alat mekanik yang disesuaikan dengan struktur faal badan dan anggota badan kita.
Pada masa itu mulailah para sarjana psikologi melakukan eksperimen bersama-sama dengan para teknik industri menggarap obyek studi yang baru, yaitu kesesuaian dan penyesuaian dari lingkungan kerja fisik, peralatan kerja dan proses kerja dengan keterbatasan kemampuan fisik dan psikis dari manusia sebagai tenaga kerja
Mulai tahun 1960-an penerapan psikologi di bidang penjualan, dengan mengadakan penelitian perilaku konsumen. Sehubungan dengan hal tersebut maka dimulai kegiatan promosi melalui berbagai media untuk menarik konsumen.
Para sarjana psikologi mendalami hubungan antar manusia dalam industri, mempelajari organisasi sebagai suatu keseluruhan, struktur dan iklim berbagai macam organisasi, pola dan gaya komunikasi, struktur sosial formal dan informal yang ditimbulkan, untuk menentukan pengaruh dan akibatnya terhadap perilaku tenaga kerja.
Sumber
Munarwan, A.S. 1988. Psikologi Industri. Jakarta: Universitas Terbuka.
Munandar ., A. S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI Press.
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
NAMA : RIZKY FAJAR
KELAS : 2 PA 03
NPM : 16509521
Thursday, October 7, 2010
TEORI PERKEMBANGAN MORAL MENURUT KOHLBERG
Tingkat 1 (Pra-Konvensional)
anak tidak memperlihatkan internalisasi nilai-nilai moral – penalaran moral dikendalikan oleh imbalan (hadiah) dan hukuman eksternal.
TAHAP 1. Orientasi kepatuhan dan hukuman.
Pada tahap ini, penalaran moral didasarkan atas hukuman. Anak-anak taat karena orang dewasa menuntut mereka untuk taat.
TAHAP 2. Orientasi minat pribadi
( Apa untungnya buat saya?)
penalaran moral didasarkan atas imbalan (hadiah) dan kepentingan sendiri.
Tingkat 2 (Konvensional)
Seseorang menaati standar-standar (internal) tertentu, tetapi mereka tidak menaati standar-standar orang lain (eksternal), seperti orang tua atau aturan-aturan masyarakat.
TAHAP 3. Orientasi keserasian interpersonal dan konformitas
( Sikap anak baik)
Pada tahap ini, seseorang menghargai kebenaran, keperdulian, dan kesetiaan kepada orang lain sebagai landasan pertimbangan-pertimbangan moral. sambil mengharapkan dihargai oleh orangtuanya atau orang lain.
TAHAP 4. Orientasi otoritas dan pemeliharaan aturan sosial
( Moralitas hukum dan aturan)
pertimbangan-pertimbangan didasarkan atas pemahaman aturan sosial, hukum-hukum, keadilan, dan kewajiban.
Tingkat 3 (Pasca-Konvensional)
moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang lain. Seseorang mengenal tindakan-tindakan moral alternatif, menjajaki pilihan-pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode moral pribadi.
TAHAP 5. Orientasi kontrak sosial
Seseorang menyadari bahwa hukum penting bagi masyarakat, tetapi juga mengetahui bahwa hukum dapat diubah. Seseorang percaya bahwa beberapa nilai, seperti kebebasan, lebih penting daripada hukum.
6. Prinsip etika universal
( Principled conscience)
Pada tahap ini, seseorang telah mengembangkan suatu standar moral yang didasarkan pada hak-hak manusia yang universal.
Para remaja mereka lebih sering berpikir dengan cara - cara kkonvensional yaitu pada tingkat ke 2 pada teori perkembangan Kohlberg.
Rizky Fajar.
NPM :16509521
kelas : 2 PA 03
anak tidak memperlihatkan internalisasi nilai-nilai moral – penalaran moral dikendalikan oleh imbalan (hadiah) dan hukuman eksternal.
TAHAP 1. Orientasi kepatuhan dan hukuman.
Pada tahap ini, penalaran moral didasarkan atas hukuman. Anak-anak taat karena orang dewasa menuntut mereka untuk taat.
TAHAP 2. Orientasi minat pribadi
( Apa untungnya buat saya?)
penalaran moral didasarkan atas imbalan (hadiah) dan kepentingan sendiri.
Tingkat 2 (Konvensional)
Seseorang menaati standar-standar (internal) tertentu, tetapi mereka tidak menaati standar-standar orang lain (eksternal), seperti orang tua atau aturan-aturan masyarakat.
TAHAP 3. Orientasi keserasian interpersonal dan konformitas
( Sikap anak baik)
Pada tahap ini, seseorang menghargai kebenaran, keperdulian, dan kesetiaan kepada orang lain sebagai landasan pertimbangan-pertimbangan moral. sambil mengharapkan dihargai oleh orangtuanya atau orang lain.
TAHAP 4. Orientasi otoritas dan pemeliharaan aturan sosial
( Moralitas hukum dan aturan)
pertimbangan-pertimbangan didasarkan atas pemahaman aturan sosial, hukum-hukum, keadilan, dan kewajiban.
Tingkat 3 (Pasca-Konvensional)
moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang lain. Seseorang mengenal tindakan-tindakan moral alternatif, menjajaki pilihan-pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode moral pribadi.
TAHAP 5. Orientasi kontrak sosial
Seseorang menyadari bahwa hukum penting bagi masyarakat, tetapi juga mengetahui bahwa hukum dapat diubah. Seseorang percaya bahwa beberapa nilai, seperti kebebasan, lebih penting daripada hukum.
6. Prinsip etika universal
( Principled conscience)
Pada tahap ini, seseorang telah mengembangkan suatu standar moral yang didasarkan pada hak-hak manusia yang universal.
Para remaja mereka lebih sering berpikir dengan cara - cara kkonvensional yaitu pada tingkat ke 2 pada teori perkembangan Kohlberg.
Rizky Fajar.
NPM :16509521
kelas : 2 PA 03
Subscribe to:
Posts (Atom)