Monday, November 19, 2012

ATENSI

Seluruh pengalaman sensorik (penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa/pengecap, dan peraba dikendalikan oleh peraturan atensi (Solso, Maclin & Maclin, 2007).
Menurut James (dalam Solso, Maclin & Maclin, 2007), atensi adalah pemusatan pikiran, dalam bentuk yang jernih dan gamblang, terhadap sejumlah objek simultan atau sekelompok pikiran. Pemusatan (focalization) kesadaran adalah intisari atensi. Atensi mengimplikasikan adanya pengabaian objek-objek lain agar kita sanggup menangani objek-objek tertentu secara selektif. Menurut Solso (dalam Solso, Maclin & Maclin, 2007), atensi adalah pemusatan upaya mental pada peristiwa-peristiwa sensorik atau peristiwa-peristiwa mental. Penelitian terhadap atensi mencakup lima aspek utama: kapasitas pemrosesan dan atensi selektif, tingkat rangsangan, pengendalian atensi kesadaran, dan neurosains kognitif.
Dari sudut pandang psikologi kognitif atensi mengacu pada proses kognitif yang menyeleksi informasi penting dari dunia di sekeliling kita (melalui pancaindera), sehingga otak kita tidak secara berlebihan dipenuhi informasi yang tidak terbatas jumlahnya.

Lima isu terkait atensi diilustrasikan dalam contoh-contoh di bawah ini:
1. Kapasitas pemrosesan dan selektivitas
Kita dapat memperhatikan sejumlah stimuli eksternall dari dunia eksternal, namun kita tidak dapat memperhatikan seluruh stimuli yang ada.
2. Kendali
Kita memiliki kendali terhadap pilihan stimuli yang kita perhatikan.
3. Pemrosesan otomatis
Sejumlah besar proses rutin (seperti mengemudikan mobil) telah menjadi proses yang amat familiar sehingga memerlukan hanya sedikit atensi sadar dan dapat dilakukan secara otomatis.
4. Neurosains cognitive
Otak dan sisten saraf pusat (CNS; central nervous system) adalah pendukung anatomis bagi atensi, sebagaimana kognisi.
5. Kesadaran
Atensi membawa peristiwa-peristiwa ke alam kesadaran.

Menurut Barsalou (1992) Ada 2 tipe attention yaitu:
1. Focused Attention (selective attention), kita memilih satu aliran informasi diantara banyak informasi yang perlu kita perhatikan.
2. Divided Attention (atensi terbagi), mengikuti percakapan sambil mengamati orang yang berbicara menyetir mobil sambil menelepon Tingkah laku para ahli (expert) memungkinkan devided attention


Proses stimulus dalam mendapatkan atensi manusia dibagi 2 yaitu (Barsalou, 1992):
1. Voluntary: ada usaha untuk memperhatikan sesuatu
2. Involuntary: beberapa rangsangan (stimuli) menarik perhatian kita, memaksa masuk dalam kesadaran kita.

Dari pendekatan pemrosesan informasi, kita dapat mengkonsepkan perhatian selektif sebagai serangkaian tahap atau proses yang dimulai dengan pengenalan indrawi kejadian visual (input), kemudian melalui jalur kapasitas terbatas memutuskan informasi apa yang akan disaring keluar, dan berakhir pada pengalaman sadar kita akan kejadian visual tersebut.
Keterbatasan kapasitas dan atensi selektif mengimplikasikan adanya kemacetan (bottleneck) structural dalam pemrosesan informasi. Sebuah model menempatan kemacetan itu pada, atau persis sebelum analisis perseptual.
Model atenuasi tentang atensi selektif mengajukan gagasan mengenai keberadaan penyaring (filter) perceptual, yang terletak di antara sinyal dan analisis verbal yang berfungsi menyaring input dengan secara selektif mengendalikan volume pesan. Stimuli memiliki ambang aktivitasi yang berbeda-beda, sebuah gagasan yang menjelasakan mengapa kita dapat mendengar suatu percakapan meskipun tidak memusatkan perhatian kepada percakapan itu.


referensi

Barsalou, L. (1992). Cognitive Psychology An Overview for Cognitive Scientists. Lawrence Erlbaum Association: New Jersey.

Solso, L. R., Maclin, H. O. & Maclin M. K. (2007). Psikologi Kognitif Edisi Kedelapan. Penerbit Erlangga: Jakarta.

No comments:

Post a Comment